Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

KEVIN & RAISA: BAGIAN 5 | TUNANGAN MIA

Sabtu pagi, Raisa masih betah ngendon di pos satpam sekolahnya. Walaupun bel akan berbunyi tak kurang dari lima menit lagi. Ia masih betah meladeni Pak Satpam bermain catur sambil ngemil ubi goreng yang dibawa Pak Satpam dari rumahnya. Sementara Pak Satpam juga terlalu asyik dengan permainan catur sehingga lupa bahwa ia sudah harus menutup gerbang lima menit sebelum bel berbunyi.

Di depannya, Pak Satpam tengah serius memikirkan ke koordinat mana bidak caturnya akan ia gerakkan. Bidak raja miliknya berkali-kali nyaris meregang nyawa diserang bidak ratu dan benteng milik Raisa. Mereka sudah hampir menyelesaikan permainan. Posisi Pak Satpam sedang genting-gentingnya. Raja miliknya hanya memiliki satu petak untuk selamat. Tapi jika ia menggeser raja ke petak itu, maka selangkah lagi bagi Raisa untuk mengalahkan dirinya. Sejauh ini, Raisa bukan lawan yang enteng bagi Bapak satu itu. Dari semua murid yang pernah bermain catur bersamanya, hanya Raisa-lah yang berhasil mengalahkan dirinya.

Diam-diam, Raisa melirik jam tangannya dengan cemas. Waktu yang ia punya tinggal dua menit lagi. ‘Nyerah nih Pak?’ guraunya sambil menyeruput teh manis jatahnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS