Kata
orang-orang dulu, masa SMA adalah masa yang paling indah..
Menurut saya
enggak juga kok..
Masa SMA itu
biasa aja, malah makin susah dengan rumus fisika kimia matematika yang makin
ribet,
Matriks lah,
integral lah, elektrolisis, induksi magnet, bla bla bla bla bla..
Cara cepat
mengeja kalimat itu adalah PENDARAHAN OTAK..
Menurut
saya, masa yang paling seru itu ya masa-masa setelah SMA,
Masa-masa
dimana semua ilmu yang (sebisanya) saya dapat harus diterapkan dalam
kehidupan..
Well, saya
gak kuliah, jadi saya langsung kerja (Maaf Ki Hajar Dewantara)
Saya kerja
di perusahaan kontraktor biasa..
Dan..
ternyata apa yang saya pelajari di sekolah itu gak berfungsi sama sekali!
Gak ada satu
invoice pun yang butuh rumus kimia dan fisika..
Saya harus
bersyukur gak pernah bolos pelajaran bahasa indonesia, karena ya itu aja yang kepake..
Memasuki
dunia kerja ini, saya menghadapi sebuah dunia baru..
Dunia yang
kesemuanya adalah real, praktek, bukanlah teori semata..
Apa yang
saya hitung bukan sekedar rumus, tapi uang betulan..
Salah
sedikit bisa jadi besar sekali karena kaitannya dengan uang, bukan sekadar
nilai atau peringkat..
Well, saya
mulai menikmati dunia ini,
Dapat
pengalaman baru, bertemu dengan orang-orang baru yang ‘luar biasa’, dan bonusnya
tentu saja punya penghasilan sendiri..
Bagian yang
paling saya suka adalah bertemu orang-orang luar biasa..
Beberapa
kali saya jumpai orang-orang yang di usia muda sudah jadi pimpinan..
Ada juga
orang-orang yang sukses besar karena tekadnya lebih besar daripada rintangan
yang dihadapinya..
Saya suka
sekali mendengar kisah-kisah mereka..
Di antaranya
ada seorang tokoh yang sangat saya kagumi..
Beliau
seorang pemimpin yang benar-benar membangun karir dari nol..
Saya senang
mendengar beliau bercerita, tentang bagaimana beliau dulu, yang hanya seorang pemuda
rantau miskin dengan pendidikan kurang memadai yang datang ke tanah Sumatera
Selatan hanya bermodal tekad saja..
Bagaimana
beliau meniti karir dari kuli paling bawah, hingga kini memiliki perusahaan
besar yang namanya tentu saja sudah dikenal..
Bagaimana
beliau dengan pendidikan kurang, bisa menjadi pimpinan di perusahaan miliknya
sendiri..
Banyak hal
yang saya pelajari dari beliau,
Orang-orang
selalu beranggapan bahwa beliau adalah sosok yang bengis dan tak bertoleransi,
Tapi bagi
saya itu merupakan cara beliau untuk menerapkan kedisiplinan dan tanggung jawab
serta kesungguhan dalam bekerja..
Karena siapa
yang bersungguh-sungguh akan berhasil, betul?
Beliau
adalah sosok pemimpin sesungguhnya,
Baginya
pemimpin bukanlah dilayani, tapi melayani..
Beberapa
kali saya menyaksikan dengan mata kepala, bagaimana ia dengan rela melayani
Klien bahkan karyawannya..
Ia tak segan
untuk sekadar mengambilkan air minum, atau membawakan tas Klien..
Beliau
benar-benar memiliki jiwa seorang pemimpin, bukan hanya pebisnis..
Beliau juga
orang yang selalu membesarkan hati saya..
Bahwa saya
tidak perlu merasa rendah diri hanya karena pendidikan saya sebatas SMA saja,
Karena yang
paling itu bukanlah seberapa tinggi pendidikan yang kau enyam, melainkan seberapa
tinggi kualitas kau sebagai Sumber Daya Manusia..
Itu berarti sekali
bagi saya, karena kau tau kawan, menyenangkan sekali ketika kualitasmu diakui
oleh orang lain, apalagi orang sebesar dan sehebat beliau..
Saya juga
masih mengingat beberapa quote dan ajaran beliau, mengenai dunia bisnis tentu
saja..
Beliau
bilang, bisnis adalah dunia spekulasi
Bisnis itu
30 % modal 70 % spekulasi..
Dalam bisnis
kita harus pandai berspekulasi..
Modal tanpa
spekulasi sama dengan nol..
Tapi dengan spekulasi,
tanpa modal pun bisa menghasilkan suatu pekerjaan..
Saya
jelaskan begini:
Dalam dunia
kontraktor, jika klien bertanya, ‘Pak, punya helikopter buat saya sewa?’
Sekalipun
kita tidak punya helikopter, katakan saja, ‘Ada, asal sewa bulanan dengan biaya
sekian sekian.’
Lalu ketika
si Klien setuju dengan harga yang kita tawarkan, barulah kita bergerak mencari
pihak ketiga yang mau menyewakan helikopternya untuk kita sewakan lagi pada si
Klien.
Intinya asal
ada pekerjaanya, modal bisa dicari belakangan..
Buat apa
modal banyak kalau pekerjaan tidak ada?
Quote-nya
yang paling saya ingat adalah ‘Lebih baik membangun gubuk di dunia nyata,
daripada membangun istana di dunia khayal..’
Ya, kita
lebih baik menjaga, memelihara, menerima, dan mengerjakan apa yang ada di depan
mata kita..
Untuk apa
mengharapkan sesuatu yang lebih besar, jika usaha kita lebih kecil daripada
khayalan..
Saya sengaja
menulis tentang beliau di blog ini..
Ya, siapa
tahu ajaran yang saya dapat dari beliau bisa bermanfaat juga bagi orang lain..
Karena seseorang
dikatakan ‘besar’ apabila dapat berpengaruh dan bermanfaat bagi orang lain..
Untuk
beliau, besar rasa terima kasih saya pada Anda karena telah membuat saya yakin,
bahwa sekalipun dengan pendidikan seadanya, saya bisa untuk lebih hebat dari
orang lain, yaitu dengan memiliki kemauan yang lebih besar dan berusaha jauh
lebih keras dari orang lain..
0 komentar:
Posting Komentar