Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ANDAI DI SANA ADA TUKANG POS

Assalamualaikum Papa,
Kabarku baik sekali. Harapanku, Papa juga baik-baik di sana..
Papa, selamat hari Ayah, ya. Andai Papa ada di sini, mungkin aku akan mengucapkannya sambil memberi sebuket bunga, dengan pelukan kecil dan bilang betapa bangga, bahagia, dan beruntungnya aku jadi anak Papa..
Hari ini, aku gak bosan-bosannya bilang, aku rindu..
Mungkin Papa sudah bosan mendengarnya.. tapi memang begitu kenyataannya, mau gimana lagi? Hoho

Pah,
Tau gak? Di mataku Papa itu orang paling hebat. Superman? Batman? Einstein? Hih.. siapa mereka kalu dibandingkan dengan Papaku satu ini..
Mungkin di mata orang, peran Papa dalam hidup aku gak sebanyak seperti Ayah-Ayah yang lain..
Mungkin pula bagi orang lain, aku ini sedang berkhayal setiap kali bicara soal Papa..
Tapi bagiku, Pa.. Meski pertemuan dan kebersamaan kita hanya berbilang 3 tahun 9 bulan 26 hari, Papa tetap orang paling berpengaruh dalam hidupku..
Demi ingin dibilang mirip Papa yang cerdas, yang selalu juara satu selama sekolah, aku belajar jadi lebih rajin..
Demi ingin melihat nama Papa tertulis di kertas pengumuman peringkat tiap semester, sebagai Ayah dari siswa berprestasi, yang akan dipajang, dibagikan setia siswa, dan dibaca seluruh murid dan orang tua, aku belajar lebih giat..
Demi ingin mahir bermusik seperti Papa, aku dua kali lebih khusyu menekuni pelajaran seni budaya di sekolah, menabung demi beli gitarku sendiri, ikut les keyboard walaupun ujung-ujungnya berhenti, terkendala biaya..
Demi ingin orang-orang tetap kagum pada sosok Papa yang baik hati, aku selalu berusaha jadi anak baik, meski mungkin aku gak bisa bikin Papa (juga Mama) bangga padaku, aku selalu berusaha jaga nama baik kalian, gak ingin bikin kalian malu.
Peran Papa dalam hidup aku sangat besar. Bukan berupa materi, tapi Papa menjadi motivasi buatku dalam melakukan apapun; aku ingin Papa bangga punya anak sepertiku dari sana..
Kalau Ayah-Ayah lain bisa kasih anak-anak mereka apa yang mereka mau, bikin mereka sekolah dengan nyaman tanpa harus mikir darimana biayanya, bikin mereka tidur dengan nyaman tanpa harus mikir bakal makan apa esok..
Aku, aku harus membentuk diriku untuk menerima, memaklumi bahwa Papa bukan lagi sosok "Ayah" yang seperti itu..
Aku tahu bukan kemauan Papa untuk seperti itu, makanya aku gak mau ngeluh..
Aku tetap bahagia dengan hidupku yang sekarang..
Pah,
Aku sudah sering banget bilang ini di "surat-suratku" yang lain..
Terima kasih untuk semua hal yang "sempat" Papa kasih ke aku..
Untuk telah memilih Mama sebagai penyeimbang yang menyempurnakan aku..
Untuk semua hal baik yang Papa kasih lewat DNA, untuk semua pelajaran hidup yang harus kuterima setelah Papa gak ada..
Untuk membentukku menjadi "aku" yang sekarang, yang mandiri, tanggung jawab, dan selalu mencoba menjadi orang seperti Papa -yang dikenang semua orang sebagai sesosok manusia lembut dan berhati mulia..
Tanpa Papa aku gak mungkin ada, tanpa Papa mungkin ceritanya akan beda..
Tapi dengan ketiadaan Papa di hampir seumur hidupku ini, Papa sudah kasih aku banyaaaak pelajaran berharga, meski secara tidak langsung..
Tentang arti tanggung jawab, tentang apa itu mandiri, tentang ikatan yang abadi, tentang selalu menghormati dan menjaga nama baik orang tua, sekalipun mereka sudah tak terlihat lagi..
Pah,
Gimana tempat Papa di sana?
Nyaman? Bersih? Wangi? Terang?
Apa Papa cukup makan?
Apa Papa bahagia?
Papa lagi ngapain di sana?
Ada alat musik untuk Papa mainkan?
Apa Papa.... sedang bahagia dan bangga padaku?
Pah,
Kalau Papa bisa berbincang dengan Allah di sana, sampaikan pula rasa terima kasihku karena sudah dipilihkan sebagai anak Papa..
Rindu ini gak akan pernah habis untuk Papa..
Air mata ini gak pernah kering karena rinduku pada Papa..
Satu-satunya kebodohanku di dunia adalah selalu merindukan Papa, meski tau akan capek sendiri, karena rindu ini gak akan pernah ada ujungnya..
Andai di sana ada kantor pos, tulisan ini tak akan jadi entri blog ku saja..
Andai aku masih bisa berbincang dengan Papa, tulisan ini gak akan hanya jadi sekadar entri, aku rela menukar apa saja asa bisa menyampaikannya secara langsung pada Papa..
Andai aku masih punya kesempatan, aku akan dengan sangat senang memeluk Papa dalam kehangatan..
Selamat Hari Ayah untuk Papaku nun di jauh di haribaan-Nya..
Aku anak yang bangga sekali pernah memiliki-Nya..
Aku kangen sekali, Tuhan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar