Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Happy 45th Birthday, my great Mom..

Selamat Ulang Tahun, Mama..

Tulisan ini adalah kado pertama dari saya untuk Mama tahun ini..

Saya mendoakan agar Mama selalu dalam lindungan Allah swt. Diberi keberkahan, diberi kesehatan, serta selalu bahagia menjalani hidup di dunia yang keras ini..

Hari ini usia Mama menginjak 45 tahun. Iya, saya tahu banyak orang yang gak percaya kalo usia Mama sudah sebanyak itu. Habisnya Mama masih terlihat seperti ABG. Malah sering dibilang Kakak-adek sama saya. Ini bikin saya bingung, Mama yang awet muda apa muka saya yang ketuaan?! *emosi*

Mungkin saya bukan tipikal anak yang berani bilang secara langsung kalo saya sayang Mama. Saya selalu berani bilang hanya lewat tulisan..


Hidup yang saya lewati bersama Mama tidak semudah apa yang orang lihat, apa yang orang cibir. Dari dulu kita sudah diuji dengan sangat berat. Tapi lihat sekarang? Ujian itu ternyata bikin kita banyak belajar. Bikin saya, Kakak Prieta, dan adek-adek belajar jadi anak mandiri..

Saya tahu hidup kita seperti roller coaster. Kita pernah bahagia, berada di atas. Saat masih ada Papa, semuanya terasa dekat dan sangat mudah. Lalu kita pernah jatuh, terpisah satu sama lain. Untuk menghubungi Mama saya sendiri, dulu saya takut sekali. Tapi cerita buruk itu saya jadikan pengalaman, pelajaran yang nanti akan berbuah manis. Yang penting sekarang kita selalu sama-sama..

Ma, walau kadang saya suka keras kepala, kadang membantah omongan Mama, tapi saya sebenarnya sayang sekali sama Mama. Walau kadang saya tidak sependapat dengan Mama, tidak setuju dengan apa yang Mama pilih, tapi saya sebenarnya selalu berharap yang terbaik untuk Mama.

Sebenarnya hati saya ikut sakit melihat orang-orang menyakiti hati Mama. Padahal orang lain gak tahu apa-apa. Mereka gak tahu apa yang sudah kita lewati.  Jadi biarkan sajalah. The dog keeps on barking, and we’ll keep on going. So they’re still barking, when we reach our dreams..

Orang-orang suka mencibir soal status Mama yang “tanpa suami”. Mereka gak mikir-kah? Memangnya istri mana di dunia ini yang mau ditinggal mati oleh suami? Wanita mana di dunia ini yang mau menjanda? Ibu mana di dunia ini yang mau anaknya jadi yatim sejak usia sepuluh bulan? Coba kalau mereka yang kehilangan suami, bisa gak bertahan hidup sendiri? Bisa gak mendidik anak dengan baik hingga jadi anak-anak yang berprestasi?

Saya tahu Mama bukan sosok Ibu yang sempurna. Cinta Mama harus terbagi untuk empat orang anak perempuan yang butuh perhatian sama besar. Waktu kecil saya pernah merasa Mama dan orang-orang di rumah tidak adil. Saya pernah merasa tidak diperhatikan, pernah merasa dibedakan. Tapi setelah besar saya sadar bahwa saya tetaplah anak yang dilindungi, diperhatikan, dihujani kasih-sayang. Mungkin cara Mama menunjukkannya yang tidak saya pahami saat itu.

Dari dulu, saya tahu Mama sangat berharap besar pada kami. Mama bukanlah tipikal orang tua yang puas dengan prinsip: Anak naik kelas aja udah syukur alhamdulillah. Bagi Mama kami harus berprestasi. Masuk tiga besar semacam harga mati. Dan saya sadar satu-satunya jalan untuk membuat Mama bangga dulu adalah dengan prestasi kami.

Kemarin saya dengar tetangga bilang:
"Alangkah bangganya jadi Tante Ida. Punya anak pinter-pinter semua. Saya penginlah tau bagaimana cara didik anak biar bisa pintar-pintar begitu.."

Saya senang mendengarnya. Tapi dalam hati saya langsung galau:
apakah saya termasuk anak Mama yang membanggakan?

Mama, tolong maafkan saya..
Kalau saya telah menjadi anak yang kurang membanggakan buat Mama..
Karena saya telah menjadi anak yang paling sering menyakiti hati Mama..
Saya sering melawan, membantah..Tapi di balik itu semua, ketahuilah bahwa saya hanyalah seorang anak yang ingin semua yang terbaik untuk Mama.

Maaf pula karena saya hanya bisa begini..
Saya sudah usaha, selalu berusaha jadi anak terbaik yang membanggakan, tapi mungkin usaha saya belum cukup keras. Mungkin saya belum cukup niat. Tapi suatu saat saya harus melesat. Suatu saat saya harus membuat Mama bangga. Belum tahu bagaimana caranya, yang pasti saya HARUS. Itu saja yang saya tahu.

Terima kasih atas perjuangan Mama selama ini..
Terima kasih telah selalu jadi Ibu yang membela dan melindungi kami..
Terima kasih telah selalu menemani kami melewati apapun
Telah selalu mencarikan jalan terang bagi saya untuk maju..
Terima kasih karena Mama selalu jadi tempat untuk kami pulang, selalu terima dan percaya kami sepenuhnya..

*usap air mata*

Well, bisa dibilang kado Mama untuk tahun ini adalah terpilihnya si bungsu Angeli sebagai salah satu dari 81 siswa yang ikut Olimpiade Bahasa Inggris yang diselanggarakan oleh National English and Science Olimpic Global Link di Universitas Udayana Bali. Saya aja belom pernah ke Bali. Huhuhuhuh :( 

Di usia Mama yang sekarang ini, saya minta kepada Tuhan YME, kalau Mama masih diberikan jodoh, saya berharap Tuhan mengirimkan laki-laki seperti Papa. Yang baik, yang sangat sayang Mama, yang bisa membuat Mama bahagia, yang akan jaga Mama dari orang-orang yang mungkin akan menyakiti Mama. Bukan orang yang tidak bertanggung jawab, yang mau saat senangnya saja. Bukan orang yang tidak serius, yang tidak mau berkomitmen. Karena kami semua anak perempuan yang nantinya pasti ikut suami. Saya harap kalau jodoh Mama masih ada, dialah yang akan menemani Mama menjalani hidup yang bahagia di hari tua.




Semoga di usia 45 tahun ini, Mama selalu bahagia. Kita selalu bahagia. Sekali lagi, selamat ulang tahun, Mama.. Semoga Mama selalu ada bersama kami, bisa bermain dengan cucu-cucu Mama nanti, dan Allah akan selalu meridhoi, memberikan Mama jalan terbaik untuk setiap niat baik Mama. Saya pun akan selalu berdoa untuk Mama..

Happy birthday Mama. Prieta, Gita, Angeli, and me love you so much. Always be happy, so we will be happy too. 

With love,


Your daughter..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar