Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

BAGIAN TIGA : cerita di suatu sore (aku patah hati)

Aku mulai intens contact dengannya,
Setelah hari dimana dia meminta pin BB ku,
Aku dan dia bisa dikatakan semakin dekat,
Aku dan dia jadi lebih sering jalan bersama,
Walaupun beda fakultas, tapi kami tetap sering bertemu saat break kuliah,
Di tempat favorit kami, sudut salah satu café dekat kampus

Aku suka ketika orang-orang bertanya, ‘Kalian pacaran ya?’
Kenapa?
Itu artinya saat ini aku dan Kairo sampai pada tahap ‘deket-banget-kayak-orang-pacaran’
Tapi aku juga agak kecewa ketika Kairo hanya menanggapi mereka dengan senyum,
Ya, hanya senyum,
Tanpa penjelasan apakah kami pacaran atau tidak,

Belakangan ini aku memang orang terdekatnya,
Aku yang tau apa saja aktivitas nya setiap hari,
Aku yang mengomelinya saat dia bolos kuliah,
Aku yang mengingatkannya untuk makan dan sholat, (dia jarang makan, apalagi sholat)
Aku yang mendengarkan dia bernyanyi patah hati di teras rumahku,
Aku juga yang terpaksa begadang kalau dia minta ditemani via telepon saat insomnianya kumat,
(aku tidak keberatan kalau saja dia tidak insomnia setiap malam)

Hari ini,
Hari ini aku sampai pada tahap ‘diperbolehkan-masuk-ke-daerah-rawannya’
ketika kami sedang duduk di cafe, di bawah gerimis sore hari yang bikin galau

Awalnya dia bertanya apa aku pernah pacaran,
Lalu aku menceritakan tentang delfi boy,
Pacarku dulu waktu SMP,
Saking seringnya aku memanggil nya delfi boy, aku lupa-lupa ingat nama aslinya,
Bara, Aro, atau Taro, begitulah,
Kenapa aku memanggilnya delfi boy?
Karena dia memberiku sebatang coklat delfi setiap hari,
Bukan aku yang minta, delfi itu satu dari sekian banyak bekal makanannya setiap hari,
Delfi boy itu gendut, pake banget,
Pipinya chubby, kulitnya putih mulus, seperti anak-anak China,
Bedanya mata delfi boy tidak sipit-sipit amat
Itu cuma cinta monyet, dan berakhir saat delfi boy disekolahkan ke Amerika oleh ortunya

Lalu aku bertanya tentang dia, dan dia mulai bercerita.
Dia bercerita tentang gadis-gadis yang dipacarinya,
Dia mengaku playboy (jelas), Siska, Mita, Gina (tiga cewek satu geng) pernah dipacarinya dalam waktu bersamaan, dan diputuskannya pada hari yang sama,di depan ketiganya, sadis
Patricia, penyebab Kairo memutuskan ketiga pacarnya terdahulu, hanya dipacarinya selama tiga hari,
Karena Kairo terlanjur kepincut dengan Saskia,

Saskia minta putus karena Kairo ketauan pacaran diam-diam dengan Sastha, adiknya Saskia.
Dengan Sastha, Kairo hanya bertahan dua bulan,
Sempat jomblo dua minggu, Kairo kembali menjalin hubungan dengan Kesya,
Cewek cerewet yang pernah kulihat bersamanya di café,
Cewek yang membuatnya merasa nyaman sekali, santai, dan bahagia (katanya)
Tapi Kairo dan Kesya ini akhirnya putus, karena Kesya harus pindah ke Jogjakarta,
Dan Kairo tidak tahan dengan LDR,

Lalu, ada Adila, cewek paling pinter, bukan, tapi jenius di fakultas tekhnik,
Dipacari Kairo untuk menolong nilai-nilai nya yang kacau balau,
Adila ini, bodohnya mau-mau saja disuruh Kairo mengerjakan tugasnya yang seabrek-abrek,
Setelah ujian semester berakhir, Kairo dengan enteng memutuskan hubungan, dan mati-matian mengejar Navita,

Navita, you know,
Gadis yang ditatap Kairo seperti orang buta baru melihat matahari,
Gak satu kampus denganku juga Kairo,
Dia anak sastra, penggila sastra,
Cantik, pintar, dan menyukai musik korea,
Tidak seperti pacar-pacarnya yang dulu, Navita ini sangat mandiri,
Satu kalipun tidak pernah berusaha mengatur Kai,
atau merengek minta dibelikan ini itu dari Kai,
pandai membuat puisi, dan sering meminta Kai untuk menjadikannya lagu,
dengan Navita, Kairo seperti menemukan jiwanya yang terpisah,
menemukan bagian dirinya yang hilang,
Kairo merasa Navita-lah yang dikirimkan Tuhan untuknya,
Namun ketika Kairo sudah ‘sembuh’ dari ke-playboy-an nya,
Justru kali ini dia yang harus menelan bulat-bulat sakit hati,

Navita kembali jatuh cinta pada Reinhard ,
Mantan pacarnya waktu SMP,
Cinta pertamanya yang terpaksa break, karena pacarnya itu harus ikut orang tuanya ke Papua,
Mereka punya janji,
Suatu saat jika Rein kembali, dan mereka bertemu secara tidak sengaja,
Mereka akan kembali lagi (CLBK gitu maksudnya)
Karena itu artinya mereka memang jodoh,

Dan sebulan yang lalu, Rein kembali dari Papua,
Melanjutkan study nya di Jakarta,
Dia dan Navita sama-sama menyukai sastra,
Tanpa sengaja mereka bertemu di kelas yang sama,
dan Navita ternyata masih menyimpan rapi perasaanya pada Rein,
Kairo hanya selingan untuknya,
Dan itu menyakitkan bagi Kairo,

‘Mungkin ini karma buatku, kau tau, orang bijak pernah bilang, what you get is what you’ve done. Ternyata mereka benar Nay,’ kata Kairo sambil mengembuskan asap rokoknya ke udara.
That’s life,’ kataku mencoba menghibur
Dan dia tersenyum, namun matanya masih menyiratkan kepedihan,
‘Mungkin aku gak bisa lagi jatuh cinta Nay,’
‘Kamu benci Navita?’ tanyaku hati-hati
Dia menggeleng pasrah, ‘Justru aku masih sayang dia banget, makanya aku butuh waktu.’
‘Untuk melupakan?’
Dia diam sesaat. ‘Untuk berharap’

Habis sudah harapanku untuk menjadi the next girl bagi Kairo,
Baginya aku hanyalah teman,
The last place when nowhere to go,
A shoulder to cry on,
Bahkan mungkin baginya aku adalah satu-satunya cewek yang tidak mungkin dia cintai,
Ya Tuhan, aku ingin menangis.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar