Seperti
halnya film, dalam hidup saya juga ada sosok antagonisnya..
Bukan hanya
satu, mungkin jumlahnya puluhan..
Baik yang
peran utama atau hanya figuran..
Dan dari
dulu ada satu sosok yang saya tidak mengerti
apakah dia
antagonis atau tidak..
sosok yang
satu ini tidak dapat dihilangkan dari skenario hidup saya,
kecuali jika
Sang Penulis Skenario berkehendak..
beberapa
perlakuan si Antagonis ini terhadap saya dulu masih terasa begitu menyakitkan,
bahkan air
mata saya selalu menetes setiap kali mengingatnya
dan beteriak
dalam hati, ‘Ya, Tuhan.. Apa salah saya hingga diperlakukan demikian?’
oleh si
antagonis ini, saya sering merasa diperlakukan tidak adil..
apa yang
saya dapat selalu tidak sama dengan apa yang kakak dan adik saya dapat..
apa yang
saya lakukan tidak pernah benar,
yang sudah
benar disalahkan, yang salah dibesar-besarkan..
makan
bentakkannya lebih sering daripada jadwal makan saya dalam satu hari..
saya jadi
sosok yang selalu berusaha berbuat baik, jadi anak baik, tapi jangankan
diapresiasi, di-noticed saja tidak..
hingga saya,
yang masih ingusan saat itu saja sudah merasa betul bahwa saya di-anak-tiri-kan
dan pernah
berteriak, ‘NOBODY CARES ABOUT ME EVEN IF I DIE’
Scene yang paling menyakitkan adalah
bagaimana saya, yang saat itu masih berusia lima atau enam tahun, ditendang
kepalanya hingga tersungkur..
Iya, itu
benar-benar ditendang..
Sekuat
tenaga..
Seperti
Cristiano Ronaldo melesakkan bola saat eksekusi penalti..
Hal itu
terjadi karena saya, secara tidak sengaja dan di luar kemauan saya juga
Membuat kaki
adik saya tertancap paku tempat meletakkan obat nyamuk bakar..
Waktu itu
saya lagi main lari-larian di dalam rumah, sama sepupu-sepupu saya juga..
Enath
kenapa, adik saya yang umurnya baru tiga tahun jadi ikutan lari..
Dan
tiba-tiba kakinya tertancap pada paku tadi..
Saya panik,
juga ketakutan begitu kaki adik saya justru tidak mengeluarkan darah, tapi adik
saya menjerit kesakitan..
Saya
berjongkok memperhatikannya..
Dia tentu
saja menangis, dan saya cengar-cengir menutupi rasa ingin menangis..
Semua orang
panik, dan beberapa suara mulai mempersalahkan saya,
Lalu
tiba-tiba, tanpa diduga tentu saja, telapak kaki yang besar itu menghantam
kepala saya..
Hingga
membuat saya tersungkur di lantai..
Apa yang
dilakukan anak lima tahun setelah kepalanya ditendang dengan keras?
Ya, tentu
saja menangis..
Saya
menangis dalam posisi tersungkur..
Tak ada yang
memperhatikan saya ..
Atau sekedar
datang menghilangkan tangis saya..
Semua
perhatian tersita oleh kaki adik saya..
Saya
memangis sampai tertidur..
Memang,
kepala ditendang itu rasa sakitnya tidak sebanding dengan sakit akbiat luka di kaki adik
saya,
Tapi mungkin
yang beliau tidak tahu, rasa sakit di hati ini tidak kunjung hilang hingga
detik ini..
Setiap kali
saya ingat, semacam kebencian muncul di benak saya..
Hingga
terkadang membuat saya merasa seperti seorang psikopat,
Lalu saya
pasti menangis, mengingat si antagonis ini adalah orang yang sama..
Orang yang
telah pula menyelamatkan hidup saya..
Tanpa beliau
mungkin saya tidak akan seperti sekarang..
Saya mungkin
tidak akan pernah sekolah,
Saya mungkin
tidak bisa hidup juga..
Mati
ditelantarkan oleh oknum-oknum tak bertanggung-jawab..
Lalu kenapa
saya menulis hal seperti ini?
Karena
selama ini saya memendam semuanya SENDIRI..
Saya selalu
tidak mampu untuk mengungkapkan hal ini pada siapapun..
Jangankan
bercerita, baru mau buka mulut saja bibir saya sudah begetar ingin menangis,
Mungkin ini
juga yang menyebabkan Dokter saya mengatakan ini waktu saya berobat beberapa
waktu yang lalu, ‘Kamu itu sesek nafas bukan karena asama tapi karena stress..’
saya hanya ingin mengungkapkan apa yang selama ini saya pendam sendiri,
dengan harapan rasa 'stress' yang secara tidak sengaja saya alami akan berkurang..
Yeah, my life looks so happy..
Saya memang happy, tapi mungkin ada beberapa hal
dari masa lalu yang saya pendam hingga membuat saya tanpa sadar menjadi
stress..
Masa kecil
saya memang kurang bahagia,
Ralat :
tidak bahagia.
My Dad went away, my mom got married with so
called animal who trapped in a man’s body, and i was treated unfairly
sometimes..
But that’s just the past, and the past will
never come again..
Cita-cita
saya kalo duit udah banyak, saya pengin ikutan terapi hipnotis,
Saya ingin
menghapus semua memori buruk dalam ingatan saya..
Dan
melanjutkan hidup dengan lebih bahagia..
saya juga punya 'mantra' yang membuat saya kuat..
"I'm human, I fall, I rise, I make mistakes, I live, I learn, I love, I may fail but I move forward, I've been hurt but I'm alive, I'm not perfect but I'm thankful.."
saya juga punya 'mantra' yang membuat saya kuat..
"I'm human, I fall, I rise, I make mistakes, I live, I learn, I love, I may fail but I move forward, I've been hurt but I'm alive, I'm not perfect but I'm thankful.."
Ya Tuhan,
Jangankan
tulisan di blog, bisikan semutpun Engkau pasti tau..
Saya mohon
bersihkanlah pikiran hamba dari ingatan-ingatan buruk,
Hilangkanlah
rasa sakit hati hamba pada beliau..
Lindungilah
selalu orang-orang in my inner circle..
Jagalah dan
lindungilah selalu dimanapun Beliau yang kusebut antagonis itu berada..
Dan kuharap
rasa hutang-budiku yang tak terhingga, dapat memberikan satu tepat di surga
untuknya kelak.
amin
0 komentar:
Posting Komentar